Marketing atau Branding, Restoran Kita Butuh yang Mana?
Marketing dan branding memiliki tujuan yang berbeda. Pertama, marketing lebih ditujukan untuk menghasilkan penjualan (selling) yang lebih banyak dalam jangka pendek, sementara branding berangkat dari gagasan untuk menciptakan kesan positif dan kelekatan ingatan orang terhadap merk dagang (brand) dalam jangka panjang. Kedua, marketing menciptakan rasa penasaran, sedangkan brandng menciptakan value dan loyalitas.
Karena memiliki tujuan yang berbeda, maka marketing dan branding bisa dikenali dari aktivitas nya.
Sebagai contoh, jika ada restoran yang memberikan diskon dengan nominal tertentu, maka jelas itu adalah aktivitas marketing. Restoran tersebut sedang berusaha untuk menarik minat lebih banyak orang untuk datang dan membeli sehingga terjadi penjualan yang lebih banyak.
Program diskon yang dijalankan tentunya dalam jangka pendek karena:
1. Program diskon tersebut bukanlah rutinitas. Jika rutin, ketertarikan orang akan menurun dan hilang.
2. Program diskon akan berdampak kepada Harga Pokok Penjualan (HPP).
Lalu seperti apa aktivitas branding?
Jika ada restoran yang memberikan hadiah berupa merchandise, maka dipastikan restoran tersebut tengah berupaya melakukan branding. Umumnya merchandise yang diberikan telah dibubuhi logo brand untuk melekatkan ingatan orang akan brand tersebut.
Ketika memberikan hadiah merchandise, kita (semestinya) tidak berpikir untuk meningkatkan penjualan atau bahkan mendapatkan untung dari (berjualan) merchandise. Kenapa? karena jika kita tergoda melakukannya, maka kita telah mencampur-adukkan tujuan marketing dan branding di saat yang sama. Kita menjadi tidak fokus dan dikuasai rasa tamak (greedy).
Jadi kita membutuhkan disiplin dan konsistensi saat akan melakukan aktivitas marketing dan/atau branding. Kenali tujuannya dengan baik dan tentukan aktivitas mana yang akan kita pilih, marketing atau branding?