Strategi Jitu di Saat Sulit Meningkatkan Omzet Restoran
Pada satu kondisi tertentu, restoran bisa mengalami masa sulit dalam mendapatkan atau meningkatkan omzet. Hal ini disebabkan berbagai hal, seperti menurunnya daya beli masyarakat, munculnya banyak restoran baru dan lain sebagainya.
Tanpa menghilangkan upaya selling, marketing dan branding, ada satu strategi penting dalam menghadapi masa sulit mendapatkan omzet, dan strategi itu adalah memangkas biaya.
Sebagaimana kita tau bahwa tujuan berbisnis, kecuali perusahaan nirlaba, adalah profit yang merupakan selisih antara omzet yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan.
Semakin kecil biaya, semakin besar potensi profit. Sebaliknya, semakin besar biaya maka semakin kecil potensi profit.
Idealnya, peningkatan omzet dilakukan secara paralel dengan pengendalian biaya, namun saat peningkatan omzet sulit dilakukan, maka fokus utama harus dialihkan kepada bagaimana menurunkan/memangkas biaya. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk tetap mendapatkan profit meski pun target omzet tidak tercapai.
Semua komponen biaya harus dipangkas, terutama biaya tidak tetap (variabel cost) seperti biaya bahan baku dan biaya operasional.
Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku bisa dikendalikan dengan melakukan proyeksi kebutuhan bahan baku secara tepat. Pendeknya, bagaimana memperkirakan kebutuhan bahan baku untuk satu hari operasional saja, tidak lebih. Targetnya, pembelian bahan baku di pagi hari, harus habis hari itu juga.
Dengan cara ini, restoran mendapatkan 2 manfaat:
- Menghilangkan potensi kerusakan bahan baku (waste)
- Mendapatkan uang kas (cash money) yang cukup untuk operasional
Biaya Operasional
Listrik, gas, air dan biaya lainnya yang berkaitan dengan operasional juga harus dipangkas. Jika restoran tidak buka 24 jam, aturan jam tutup (closing) restoran bisa dibuat fleksibel, misalnya jika jam tutup restoran adalah jam 22.00 tetapi mulai jam 20.00 sudah tidak ada tamu yang datang, maka kita bisa menutup restoran lebih awal, misalnya jam 21.00. Dengan cara ini, kita bisa menghemat penggunaan listrik dan (mungkin) gas yang harus tetap menyala selama jam operasional.
Jika dalam 1 jam kita bisa menghemat 100 ribu, maka dalam 1 bulan kita telah menghemat sebanyak 3 juta, dan itu baru dari listrik dan gas.
Dengan cara mengurangi biaya seperti ini, restoran masih berpeluang mendapatkan laba/profit meski dalam masa sulit mendapatkan/meningkatkan omzet.
Semoga bermanfaat.