Mengenal Inventory di Restoran
Kita sering mendengar kata inventory di restoran. Bahkan mungkin sudah sangat akrab di telinga kita sehari-hari. Namun ternyata masih banyak dari kita yang belum memahami apa sebenarnya inventory.
Asal Kata Inventory
Inventory adalah sebuah kata dalam bahasa Inggris Amerika (American English) yang artinya persediaan. Dalam versi British English, inventory disebut sebagai stock yang memiliki arti sama yaitu persediaan.
Pengertian Inventory
Inventory atau persediaan adalah sejumlah barang dan bahan dalam bisnis yang disediakan untuk digunakan dalam proses produksi dengan tujuan akhir untuk dijual kembali.
Pengelompokan Inventory
Untuk memudahkan dalam pendataan, inventory di restoran dibagi ke dalam beberapa kelompok sebagai berikut:
1. Bahan Baku Utama
Bahan baku dari core menu restoran. Jika core menu restoran adalah seafood, maka bahan baku utamanya adalah ikan, udang, kepiting, cumi dan lainnya.
2. Bahan Baku Minuman
Bahan baku untuk produksi menu minuman di restoran. Contohnya sirup, susu, gula, buah-buahan dan lainnya.
3. Bahan Pembantu
Barang atau bahan yang melengkapi bahan baku utama dan bahan baku minuman. Sering juga disebut sebagai bahan pendukung. Contohnya buah untuk garnish minuman, sayuran dan lainnya.
Pendataan Inventory
Inventory harus didata dengan baik supaya kita bisa membuat laporan keuangan yang valid. Pendataan inventory bisa dilakukan dengan metode stock opname yaitu kegiatan mendata inventory dengan menghitungnya secara fisik untuk dicocokan dengan data yang ada.
Stock opname inventory di restoran biasanya dilaksanakan setiap bulan sekali yaitu pada akhir bulan.
Forecasting Inventory
Pendataan inventory juga bermanfaat untuk bisa membuat forecasting atau perkiraan terkait jumlah persediaan yang dibutuhkan dalam suatu periode tertentu.
Sebagai contoh, kita bisa membuat forecasting kebutuhan persediaan dalam satu bulan ke depan dengan melihat data penjualan di kasir dan data pengeluaran persediaan dari gudang di bulan ini atau pada bulan sebelumnya.
Dengan data dan pengolahan inventory yang baik kita bisa terhindar dari penumpukan (over stock) yang berpotensi mengurangi profit dan menambah biaya akibat bahan yang rusak atau waste.
Semoga bermanfaat.
Asal Kata Inventory
Inventory adalah sebuah kata dalam bahasa Inggris Amerika (American English) yang artinya persediaan. Dalam versi British English, inventory disebut sebagai stock yang memiliki arti sama yaitu persediaan.
Pengertian Inventory
Inventory atau persediaan adalah sejumlah barang dan bahan dalam bisnis yang disediakan untuk digunakan dalam proses produksi dengan tujuan akhir untuk dijual kembali.
Pengelompokan Inventory
Untuk memudahkan dalam pendataan, inventory di restoran dibagi ke dalam beberapa kelompok sebagai berikut:
1. Bahan Baku Utama
Bahan baku dari core menu restoran. Jika core menu restoran adalah seafood, maka bahan baku utamanya adalah ikan, udang, kepiting, cumi dan lainnya.
2. Bahan Baku Minuman
Bahan baku untuk produksi menu minuman di restoran. Contohnya sirup, susu, gula, buah-buahan dan lainnya.
3. Bahan Pembantu
Barang atau bahan yang melengkapi bahan baku utama dan bahan baku minuman. Sering juga disebut sebagai bahan pendukung. Contohnya buah untuk garnish minuman, sayuran dan lainnya.
Pendataan Inventory
Inventory harus didata dengan baik supaya kita bisa membuat laporan keuangan yang valid. Pendataan inventory bisa dilakukan dengan metode stock opname yaitu kegiatan mendata inventory dengan menghitungnya secara fisik untuk dicocokan dengan data yang ada.
Stock opname inventory di restoran biasanya dilaksanakan setiap bulan sekali yaitu pada akhir bulan.
Forecasting Inventory
Pendataan inventory juga bermanfaat untuk bisa membuat forecasting atau perkiraan terkait jumlah persediaan yang dibutuhkan dalam suatu periode tertentu.
Sebagai contoh, kita bisa membuat forecasting kebutuhan persediaan dalam satu bulan ke depan dengan melihat data penjualan di kasir dan data pengeluaran persediaan dari gudang di bulan ini atau pada bulan sebelumnya.
Dengan data dan pengolahan inventory yang baik kita bisa terhindar dari penumpukan (over stock) yang berpotensi mengurangi profit dan menambah biaya akibat bahan yang rusak atau waste.
Semoga bermanfaat.