--> Skip to main content

Gig Economy dan Dampaknya Terhadap Internal Bisnis Restoran

Salah satu yang diprediksi akan segera terjadi secara luas di Indonesia adalah apa yang disebut sebagai Gig Economy. Kecenderungan millennial untuk berganti pekerjaan dalam waktu singkat sangat mendukung terjadinya hal ini. Gig Economy disebut-sebut akan berdampak luas terhadap berbagai sektor bisnis, termasuk bisnis restoran.

Apa itu Gig Economy?

Gig Economy adalah kondisi perekonomian dimana terjadi pergeseran status para pekerja di perusahaan, yang pada umumnya sebagai pekerja atau karyawan tetap menjadi pekerja atau karyawan tidak tetap, freelance, atau on-demand workers.


Generasi millennial merupakan kelompok terbesar dari jumlah tenaga kerja yang ada saat ini, dan mereka tidak menyukai stagnasi termasuk dalam bidang pekerjaan. Mereka sering berpindah dari satu pekerjaan/perusahaan ke pekerjaan/perusahaan yang lain. Sebab itu mereka kemudian lebih banyak yang memilih menjadi freelance atau on-demand workers.

Dampak Gig Economy Terhadap Internal Bisnis Restoran

Gig Economy dapat memberikan dampak negatif sebagai berikut:
  1. Dengan makin sedikitnya karyawan yang bersedia menjadi karyawan tetap, maka akan lebih sulit bagi perusahan, terutama bagi departemen Human Resources (HR) restoran untuk mempertahankan para talent terbaiknya.
  2. Turn over karyawan juga akan semakin tinggi. Hal ini menyebabkan HR harus menyiapkan sumber daya yang besar untuk proses recruitment karyawan baru serta pelatihannya.
  3.  Perusahaan juga akan mulai kesulitan untuk menanamkan visi misi perusahaan karena terlalu singkatnya hubungan kerja. Loyalitas karyawan juga berpotensi menjadi semakin rendah yang berdampak pada menurunnya produktivitas atau performa perusahaan.
Selain dampak negatif, Gig Economy juga dapat memberikan dampak positif sebagai berikut :
  1.  Karena semakin sedikit yang bersedia menjadi karyawan tetap, maka semakin kecil kompensasi pesangon, asuransi dan tunjangan yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Dengan demikian potensi profit menjadi semakin besar.
  2. Semakin banyak ide-ide segar yang out of the box untuk keperluan inovasi. Hal ini dimungkinkan karena para freelancer pernah bekerja di beberapa perusahaan sebelumnya dan mendapati best practice yang bisa diterapkan dan dimodifikasi.
  3. Menciptakan lingkungan kerja yang selalu baru. Hal ini baik untuk menghilangkan kejenuhan para karyawan dalam bekerja dengan banyaknya orang-orang baru yang bergabung di perusahaan.
Dengan melihat potensi dampak yang ditimbulkan oleh Gig Economy, kita bisa bersiap diri dengan segala antisipasi dan kemampuan manajemen terbaik yang dapat kita lakukan. 

Semoga bermanfaat.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda. Komentar yang berisi tautan dan hal-hal yang terkait SARA tidak akan ditampilkan.
Buka Komentar
Tutup Komentar