--> Skip to main content

Strategi Bisnis Restoran di Era Revolusi Industri 4.0

Tanpa terasa kita sudah berada pada era baru, yaitu era ke-4 dari revolusi industri yang ditandai dengan digunakannya internet secara massive yang disebut sebagai Era Revolusi Industri 4.0. Ini adalah era yang sangat berbeda, era yang akan membuat banyak perubahan, termasuk dalam strategi bisnis restoran di Indonesia.


Apa yang berubah di Era Revolusi Industri 4.0?

Di era yang begitu sibuk dan penuh gangguan (disruption) saat ini, orang sangat membutuhkan KECEPATAN. Kita masih ingat perubahan kecepatan internet dari 2G kemudian menjadi 3G dan kini 4G bukan? ini sesungguhnya revolusi besar yang tengah terjadi, meski banyak orang yang belum menyadarinya.

Yang besar dan kuat akan kalah dengan yang kecil tapi cepat

Apakah restoran Anda saat ini mengalami penurunan omzet secara drastis? jika ya, maka bisa jadi saat ini restoran Anda belum memenuhi harapan konsumen akan kecepatan. Ini memang bukan satu-satunya faktor penyebab, tapi Anda harus sadar bahwa saat ini semua orang menginginkan kecepatan dalam layanan.

Lokasi strategis sudah bukan jaminan

Jika dulu lokasi strategis adalah nilai tambah (added value) tersendiri bagi restoran, maka tidak dengan saat ini. Melalui layanan pemesanan makanan online seperti Go-Food atau GrabFood, orang dengan mudah mendapatkan makanan yang diinginkan meski dari sebuah restoran dengan lokasi terpencil.

Jadi, apa yang harus dilakukan?

Untuk mendapatkan pelanggan, maka kita harus menyamakan persepsi kita seperti persepsi pelanggan. Jika saat ini pelanggan membutuhkan kecepatan layanan, maka kita juga harus mengakomodir hal itu. 

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan :

1. Sederhanakan proses bisnis 
Buatlah proses bisnis yang lebih sederhana sehingga lebih efisien dalam waktu produksi. Kecepatan layanan sangat dipengaruhi oleh waktu produksi.

Jika panjangnya proses bisnis dikarenakan oleh banyaknya varian menu, maka segera evaluasi mana saja menu atau produk yang kurang diminati pelanggan untuk dieliminasi.

Kita dapat melihat data penjualan produk untuk bahan evaluasi pada sales ledger.

2. Kolaborasi dengan Vendor Layanan Online
Jika kita belum bisa membuat aplikasi sendiri yang membutuhkan biaya  cukup besar, maka kita bisa melakukan kolaborasi atau kerjasama dengan Vendor Layanan Online seperti Gojek dengan Go-Food atau Grab dengan GrabFood.

Dengan bekerja sama dengan Vendor Layanan Online, maka kita telah menghilangkan jarak dengan pelanggan restoran kita. Kapan pun pelanggan menginginkan produk kita, Vendor Layanan Online siap untuk mengantarnya sampai ke tangan pelanggan dengan cepat.

3. Evaluasi kecepatan memasak dan layanan
Evaluasi time cooking semua koki. Jika lamanya time cooking disebabkan oleh kurangnnya ketrampilan memasak, maka perlu dijadwalkan training memasak secara berkala, misalnya 2 bulan sekali.

Namun jika lamanya time cooking disebabkan karena kurangnya karyawan, maka segera tambah karyawan dengan tetap mempertimbangkan produktivitas kerja.

Demikian juga dengan bagian service dan delivery, evaluasi terus apa yang dapat menghambat kecepatan layanan untuk memenuhi harapan pelanggan.

4. Adopsi Teknologi Terkini
Saat ini kemajuan teknologi berkembang sangat cepat. Banyak teknologi yang bisa diadopsi atau diterapkan di restoran demi peningkatan kualitas maupun efisiensi waktu dan biaya.

Umumnya, biaya penggunaan peralatan dengan teknologi terkini memang mahal, namun dalam jangka panjang justru lebih hemat dan efektif. 

Demikian artikel tentang strategi bisnis restoran di Era Revolusi Industri 4.0. Semoga bermanfaat.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda. Komentar yang berisi tautan dan hal-hal yang terkait SARA tidak akan ditampilkan.
Buka Komentar
Tutup Komentar