Siklus Hidup Produk dan Pelanggan Restoran
Kita sering menjumpai adanya sebuah produk yang begitu digemari masyarakat, namun kemudian, setelah beberapa bulan atau tahun, produk tersebut seperti hilang dan dilupakan orang. Pada satu waktu sebuah produk bisa begitu populer, dan pada waktu yang lain, produk tersebut tak lagi diminati orang.
Saat sebuah produk dibuat dan mulai diperkenalkan kepada masyarakat, produk tersebut tak begitu banyak diminati, meski dengan berbagai promosi atau iklan. Setelah beberapa bulan kemudian, produk itu mulai digemari, pembeli semakin banyak hingga bagian produksi bahkan sampai kewalahan. Namun beberapa bulan atau tahun kemudian, semakin sedikit orang yang mau membelinya dan bahkan lebih banyak yang melupakannya. Inilah yang disebut sebagai siklus hidup produk.
Yang ingin kami tekankan di sini adalah bahwa popularitas sebuah produk tidak akan selamanya. Produk atau menu restoran yang kita miliki tidak akan selamanya menghasilkan penjualan seperti yang kita harapkan. Meski saat ini begitu banyak orang yang mengatakan bahwa produk kita sangat baik atau sangat enak.
Ada masa di mana produk yang kita banggakan atau kita jagokan akan dilupakan dan ditinggalkan orang. Hal ini terjadi karena manusia memiliki sifat bosan, ditambah lagi hadirnya restoran, kafe atau rumah makan lain yang menjual produk yang mirip atau bahkan sama persis dengan produk kita dengan berbagai kelebihannya.
Hal ini harus kita sadari dan antisipasi sepenuhnya. Caranya adalah dengan terus melakukan inovasi terhadap produk atau menu restoran. Harus ada bagian Riset dan Pengembangan (R&D) produk di restoran kita.
Selain terus melakukan inovasi menu, pada saat yang bersamaan, kita juga harus melakukan evaluasi terhadap produk atau menu yang telah kita jual. Misalnya, produk dengan tingkat penjualan rendah, harus kita hapus untuk menekan potensi biaya yang timbul akibat rusaknya bahan baku.
Lalu bagaimana dengan pelanggan restoran kita?
Sama halnya dengan produk atau menu restoran, pelanggan kita juga akan mengalami siklus, seperti misalnya, kita memiliki pelanggan yang sebagian besarnya adalah mahasiswa atau anak kampus, maka setelah 5 sampai dengan 6 tahun - di mana mahasiswa telah menyelesaikan skripsi dan lulus - maka mereka akan pergi dan berganti dengan mahasiswa baru.
Mahasiswa-mahasiswa baru tersebut belum tentu akan menjadi pelanggan restoran kita seperti para mahasiswa sebelumnya. Maka kita harus memikirkan bagaimana caranya agar mahasiswa-mahasiswa baru tersebut juga bisa menjadi pelanggan kita selanjutnya.
Demikian artikel kami mengenai siklus hidup produk dan pelanggan restoran. Semoga bermanfaat.