--> Skip to main content

Mengenal Faktor Kenaikan Gaji Karyawan Berdasarkan General Increase dan Merit Increase di Restoran

Umumnya, ada 2 faktor yang dijadikan dasar dalam memperhitungkan kenaikan gaji karyawan, yaitu General Increase dan Merit Increase. Keduanya sangat memudahkan manajemen dalam menentukan kebijakan kenaikan gaji karyawan, sekaligus menghindari terjadinya kesalahan, misalnya memberikan kenaikan gaji kepada orang/karyawan yang tidak tepat.


Pengertian General Increase dan Merit Increase

General Increase adalah kenaikan gaji untuk semua  karyawan yang dilakukan setiap 1 tahun sekali menyesuaikan kebijakan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah, baik UMP (Upah Minimum Propinsi) atau UMK (Upah Minimum Kabupaten/ Kota).

Merit Increase adalah kenaikan gaji berdasarkan prestasi masing-masing karyawan. Dalam Merit Increase, tidak semua karyawan bisa mendapatkan kenaikan gaji karena memang didasarkan pada penilaian prestasi karyawan. 

Adanya Merit Increase membuat besaran kenaikan gaji yang diterima karyawan menjadi berbeda-beda, karenanya dalam perusahaan yang menerapkan Merit Increase, gaji karyawan junior bisa saja lebih besar daripada gaji karyawan senior yang lebih dulu bergabung atau telah lama bekerja.

Penerapan General Increase dan Merit Increase di Restoran

Untuk menerapkan General Increase dan Merit Increase, manajemen restoran dapat melakukan hal sebagai berikut :

1. Untuk General Increase, manajemen bisa mengacu kepada berapa besar kenaikan upah dari UMP/UMK tahun lalu dengan UMP/UMK tahun ini.

2. Untuk Merit Increase, manajemen bisa mengacu kepada penilaian kinerja masing-masing karyawan selama 1 tahun. Untuk keperluan ini, sangat disarankan untuk memiliki buku laporan/raport karyawan dari masing-masing kepala divisi. 

Selain itu, Merit Increase juga bisa dilakukan dengan mengadakan ujian tertulis untuk mengetahui seberapa baik pemahaman karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaannya, dengan demikian, ujian atau tes tertulis untuk Merit Increase dibagi menjadi 2, yaitu :
  • Ujian/tes PSDM (Pendidikan Sumber Daya Manusia). Tes ini ditujukan untuk mengetahui seberapa baik pemahaman karyawan mengenai perusahaan dan aturan-aturan yang berlaku dalam perusahaan, misalnya mengenai aturan cuti, aturan disiplin, hal-hal yang mengakibatkan SP dan pemecatan serta hal lain yang berhubungan dengan materi HRD atau PSDM.
  • Ujian/tes bidang. Untuk karyawan yang bekerja di bagian service, maka diberikan tes mengenai bidang service, begitu juga dengan karyawan yang ditempatkan di bagian kitchen, barista, marketing, admin dan maintenance, semua diberikan tes sesuai bidangnya masing-masing.
3. Hasil penilaian dari Merit Increase kemudian ditambahkan dengan besaran kenaikan General Increase. Dari sinilah manajemen restoran kemudian menentukan besaran kenaikan gaji untuk setiap karyawan.

Merit Increase sering memicu kecemburuan

Sering saya mendengar adanya karyawan yang bertanya atau bahkan protes, baik secara terbuka maupun hanya berkelu kesah dengan sesama karyawan mengenai kenaikan gaji yang dianggap tidak adil karena tidak sama besar. Hal ini adalah wajar. Yang perlu kita berikan hanyalah pemahaman kepada karyawan bahwa Merit Increase diberikan sebagai apreasiasi kepada karyawan yang telah memberikan prestasi dan kontribusi yang baik untuk perusahaan. Diharapkan, Merit Increase akan memicu karyawan untuk saling berlomba-lomba meraih prestasi.

Hal penting lainnya adalah menanamkan pemahaman kepada semua karyawan bahwa masalah gaji adalah sebuah kerahasiaan yang harus dijaga.

Lepas dari kecemburuan dan lainnya, Merit Increase secara efektif mampu memberikan kenaikan gaji yang sepadan kepada karyawan yang memang berhak mendapatkannya. 

Demikian artikel tentang mengenal faktor kenaikan gaji karyawan berdasarkan General Increase dan Merit Increase di Restoran. Semoga bermanfaat.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda. Komentar yang berisi tautan dan hal-hal yang terkait SARA tidak akan ditampilkan.
Buka Komentar
Tutup Komentar