--> Skip to main content

Permasalahan yang Sering Dihadapi Karyawan Baru di Restoran

Sesaat setelah saya menginformasikan kepada Supervisor tentang akan adanya tambahan karyawan baru di cabang restoran tempatnya bertugas, Sang Supervisor dengan nada pesimis mengatakan bahwa sangat mungkin karyawan baru tersebut tidak akan bertahan lama. Sesuatu yang terasa sangat kontras dengan usaha pengembangan sumber daya manusia yang tengah saya upayakan saat itu.

Sang Supervisor berusaha memberikan penjelasan saat saya menegurnya untuk tidak bersifat pesimis. Ia mulai memaparkan beberapa hal yang membuat karyawan baru di store nya banyak yang tidak bisa bertahan lama, antara lain karena store yang besar dan luas, ramai dan selalu banyak pesanan sehingga sangat melelahkan.

Jika kita menilik lebih jeuh, apa yang dipaparkan oleh Sang Supervisor sangat lah tidak beralasan. Jika store atau cabang restoran  yang memiliki ruang yang besar dan luas, ramai dan banyak pesanan kurang cocok untuk karyawan baru, maka restoran seperti apakah yang cocok untuk karyawan baru? yang sempit dan kecil kah? yang sepi dan tak banyak pesanan kah? atau ada permasalahan lain yang luput dari perhatian Supervisor dan leader lainnya sehingga karyawan baru di store nya tak mampu bertahan lama?


Dari pengamatan saya selama bekerja di restoran, ada beberapa permasalahan yang sering dihadapi karyawan baru di restoran, antara lain :

1. Kurangnya bimbingan atau pengarahan dari leader
Inilah hal utama yang sangat sering dialami oleh karyawan baru di restoran. Seringkali leader seperti Supervisor dan Captain Waiter asyik sibuk sendiri dan lupa terhadap karyawan baru yang seharusnya ia bimbing dan arahkan. Tanpa bimbingan atau pengarahan dari leader, karyawan yang baru bekerja akan merasa sangat bingung.. Mereka tak tahu apa saja yang harus  dikerjakan.

2. Senior yang tidak bersahabat
Terkadang, kehadiran karyawan baru seringkali dianggap sebagai pesaing atau bahkan sebuah ancaman bagi karyawan senior, sehingga banyak senior menunjukkan sikap tidak bersahabat. Hal inilah yang kemudian membuat karyawan baru merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk berhenti bekerja saja. Pemahaman senior yang salah seperti ini harus dihilangkan dengan memberikan pengarahan dan motivasi kerja yang baik.

3. Tidak mendapatkan perhatian
Karyawan baru yang masih bingung dan serba canggung ini sungguh memerlukan perhatian dari leader dan rekan kerjanya. Tak seperti karyawan lain yang sudah senior, ia bahkan masih malu untuk bertanya kapan ia bisa makan atau minum. Terkadang karena rasa malunya, ia memilih untuk menahan lapar dan haus sebelum ada leader atau karyawan lain yang mengajaknya makan dan minum.

Tiga permasalahan yang sering dihadapi karyawan baru di atas adalah faktor utama yang menyebabkan banyak karyawan baru tidak bisa bertahan lama. Jadi bukan karena area restoran yang luas dan besar, bukan juga karena ramai, dan bukan karena kelelahan saat mereka harus ikut mengerjakan banyak pesanan.

Saya berharap, dengan artikel yang saya tulis ini, para leader di restoran seperti Supervisor, Captain Service, Chef dan Chief Cook bisa memperhatikan point-point yang saya sampaikan di atas.

Perlu kita ingat, jika restoran kita ingin menjadi restoran yang lebih sukses, maka harus ditopang oleh SDM atau karyawan yang berkualitas dan professional. Dan itu dimulai dari adanya regenerasi karyawan melalui masuk atau bergabungnya karyawan-karyawan baru yang memiliki potensi beragam.

Demikian artikel tentang permasalahan yang sering dihadapi karyawan baru di restoran. Semoga bermanfaat.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda. Komentar yang berisi tautan dan hal-hal yang terkait SARA tidak akan ditampilkan.
Buka Komentar
Tutup Komentar