Trend dan Daya Tarik Garnish Daun Pisang
Masyarakat Indonesia sejak dulu telah akrab dengan penggunaan daun pisang untuk keperluan wadah dan garnish makanan. Kita mengenal Samir atau alas dari daun pisang yang berbentuk bulat yang biasa digunakan masyarakat jawa dan sunda. Ada juga istilah Pincuk, Sudi, Tum, Takir dan lain-lain yang semuanya berkaitan dengan daun pisang. Garnish dari daun pisang juga kita jumpai pada penyajian Nasi Kuning dan Nasi Tumpeng di berbagai daerah di Indonesia.
Saat ini, daun pisang sepertinya mulai menjadi trend di restoran. Banyak restoran yang kini menggunakan Samir atau alas dari daun pisang yang ditaruh di atas piring lidi atau piring rotan sebagai alat penyajian makanan. Selain menjadi alas piring, daun pisang ternyata memiliki daya tarik tersendiri untuk merangsang nafsu makan.
Kenikmatan makan, ternyata tidak hanya bisa dirasakan oleh lidah kita, tapi juga secara visual oleh mata kita. Warna hijau yang dimiliki daun pisang terbukti memberikan efek rangsangan atau daya tarik nafsu makan yang baik. Paduan nasi putih dan warna hijau pada daun, menghasilkan padu padan yang indah dan sejuk di mata kita. Hal yang sama juga terjadi pada customer atau tamu restoran. Bahkan tamu wisatawan dari mancanegara juga banyak yang menyukainya.
Lalu bagaimana dengan pasokan daun pisang itu sendiri?.
Sepengetahuan saya, sangat banyak restoran di kota besar seperti Jakarta dan Medan yang telah menggunakan daun pisang dalam penyajian menu mereka. Hal ini menunjukkan bahwa daun pisang masih mudah didapatkan. Biasanya daun pisang ini dibeli secara kiloan di pasar-pasar tradisional, namun ada juga supplier yang secara khusus memproduksi Samir atau alas daun berbentuk bulat yang mereka jual ke restoran-restoran. Samir dari supplier ini bahkan bisa bertahan hingga 2 minggu jika Samir disimpan dengan baik di dalam Chiller atau lemari pendingin.
Untuk Anda yang tertarik menggunakan daun pisang untuk alas piring, Anda bisa menggunakan daun pisang dari jenis pisang Kapok, pisang Siam atau Ambon dan pisang Batu.
Demikian artikel tentang trend dan daya tarik garnish daun pisang. Semoga bermanfaat.
Kenikmatan makan, ternyata tidak hanya bisa dirasakan oleh lidah kita, tapi juga secara visual oleh mata kita. Warna hijau yang dimiliki daun pisang terbukti memberikan efek rangsangan atau daya tarik nafsu makan yang baik. Paduan nasi putih dan warna hijau pada daun, menghasilkan padu padan yang indah dan sejuk di mata kita. Hal yang sama juga terjadi pada customer atau tamu restoran. Bahkan tamu wisatawan dari mancanegara juga banyak yang menyukainya.
Lalu bagaimana dengan pasokan daun pisang itu sendiri?.
Sepengetahuan saya, sangat banyak restoran di kota besar seperti Jakarta dan Medan yang telah menggunakan daun pisang dalam penyajian menu mereka. Hal ini menunjukkan bahwa daun pisang masih mudah didapatkan. Biasanya daun pisang ini dibeli secara kiloan di pasar-pasar tradisional, namun ada juga supplier yang secara khusus memproduksi Samir atau alas daun berbentuk bulat yang mereka jual ke restoran-restoran. Samir dari supplier ini bahkan bisa bertahan hingga 2 minggu jika Samir disimpan dengan baik di dalam Chiller atau lemari pendingin.
Untuk Anda yang tertarik menggunakan daun pisang untuk alas piring, Anda bisa menggunakan daun pisang dari jenis pisang Kapok, pisang Siam atau Ambon dan pisang Batu.
Demikian artikel tentang trend dan daya tarik garnish daun pisang. Semoga bermanfaat.