Menilik Kualitas Menu dengan Memperhatikan Selera Makan dan Minum Tamu Restoran
Seorang Chef atau Koki yang peduli dengan kualitas menu yang dimasaknya akan selalu mencari tahu apakah konsumen atau tamu restoran menyukai masakan buatannya. Begitu juga dengan Captain Barista yang peduli dengan kualitas menu beverage, juga akan selalu mencari tahu apakah orang-orang suka dengan minuman yang diraciknya. Mereka akan menilik kualitas menu dengan memperhatikan selera makan dan minum tamu restoran.
Sebagai contoh, jika ada tamu yang memesan Nasi Goreng, maka saat sang Koki telah selesai membuatnya, ia akan menyempatkan diri untuk melihat apakah tamu tersebut menghabiskan Nasi Goreng buatannya. Jika tamu tersebut terlihat lahap menyantap Nasi Goreng tersebut, itu tandanya masakan buatannya bisa diterima oleh lidah konsumen dan sang Koki tentu merasa senang. Sebaliknya, jika Nasi Goreng yang disajikan hanya dimakan sedikit saja dan tamu terlihat tak berselera makan, itu berarti ada yang kurang dari masakannya. Hal ini juga berarti bahwa sang Koki harus melakukan evaluasi terhadap proses memasak, racikan bumbu dan cara penyajian menu. Semuanya dilakukan untuk menilik dan meningkatkan kualitas menu.
Hal yang sama juga bisa dilakukan oleh tim Service, baik Waiter maupun Kasir, yang sama-sama memberikan input bagi divisi Kitchen dan Barista untuk perbaikan kualitas menu. Sebagai contoh, saat Waiter melakukan Clear up dan ditemukan ada menu yang masih banyak tersisa, Waiter wajib melaporkannya ke divisi Kitchen maupun Barista untuk diketahui apa sebab tamu tidak menghabiskan menu yang dipesannya, apa karena rasanya yang kurang enak, menu yang basi atau bau, atau faktor-faktor lainnya.
Dalam hal ini, kekompakan dan komunikasi antar divisi atau bagian di restoran sangat diperlukan demi perbaikan kualitas menu, baik makanan maupun minuman yang dijual di restoran.
Demikian artikel tentang menilik kualitas menu dengan memperhatikan selera makan tamu restoran. Semoga bermanfaat.