--> Skip to main content

Manpower Planning di Restoran

Manpower planning atau perencanaan tenaga kerja perlu dilakukan untuk mendapatkan tenaga kerja atau karyawan yang potensial dan kompeten untuk diposisikan di suatu jabatan tertentu yang dibutuhkan.

Sebagai contoh, jika di restoran kita belum ada tenaga teknisi atau maintenance dan kebetulan ada di antara karyawan kita yang mempunyai kemampuan di bidang maintenance, maka kita bisa melakukan menpower kepada karyawan bersangkutan untuk dipromosikan atau diposisikan sebagai tenaga tetap maintenance restoran. Hal ini jauh lebih efektif dan efisien daripada kita melakukan rekrut karyawan baru untuk posisi maintenance yang belum teruji kemampuannya.

Manpower planning juga berfungsi untuk menentukan jumlah karyawan yang ideal sehingga perusahaan tidak mengalami kekurangan tenaga kerja sehingga menghambat operasional, atau sebaliknya kelebihan jumlah karyawan yang menyebabkan cost atau biaya operasional restoran membengkak hingga membuat perusahaan merugi.



Dalam melakukan menpower atau perencanaan tenaga kerja, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan :

1. Kebutuhan tenaga kerja atau karyawan
Hitung dengan cermat berapa karyawan yang dibutuhkan dalam satu cabang restoran. Tentunya kebutuhan jumlah karyawan akan berbeda di masing-masing cabang restoran karena faktor luas ruangan, tingkat keramaian, satu lantai atau beberapa lantai dan lain-lain.

Setelah penghitungan dilakukan, maka buatlah budget karyawan untuk masing-masing cabang restoran. Sehingga nantinya ada angka pasti yang menjadi ukuran apakah jumlah karyawan kurang atau lebih. Selain itu, jika kita akan melakukan ekspansi atau pembukaan cabang restoran yang baru, maka kita juga harus sudah bisa menghitung berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

2. Jumlah karyawan yang berhenti kerja
Diperlukan pendataan karyawan yang baik yang mencatat mengenai data karyawan baru dan data karyawan yang telah berhenti bekerja, baik mengundurkan diri atau diberhentikan. Sehingga kita tau berapa jumlah karyawan baru yang harus direkrut untuk menggantikan karyawan yang telah berhenti bekerja.

3. Kemampuan keuangan perusahaan
Dalam membuat budget jumlah karyawan seperti dalam poin 1, perlu juga diperhatikan kemampuan perusahaan untuk membayar gaji karyawan. Jangan sampai cost atau biaya untuk gaji karyawan yang terlalu besar kemudian membebani perusahaan dan membuat perusahaan rugi.

4. Raport penilaian karyawan
Kita harus memiliki raport penilaian karyawan yang berfungsi sebagai pengukur perkembangan prestasi kerja karyawan dari waktu ke waktu. Hal-hal yang perlu dicatat seperti kualitas kerja karyawan, pengetahuan  dan pemahaman karyawan terhadap SOP perusahaan, motivasi bekerja, kedisiplinan, kejujuran, leadership, dan lain-lain yang perlu untuk dicatat. Nantinya, raport karyawan ini akan berfungsi saat kita akan memberikan promosi jabatan kepada seorang karyawan atau sebaliknya melakukan demosi kepada seorang karyawan.

Dengan adanya manpower atau perencanaan tenaga kerja yang baik diharapkan kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja bisa terpenuhi baik secara kulitas maupun kuantitas. Semoga bermanfaat.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda. Komentar yang berisi tautan dan hal-hal yang terkait SARA tidak akan ditampilkan.
Buka Komentar
Tutup Komentar