--> Skip to main content

3 Kesalahan Dalam Upaya Retensi Karyawan

Untuk melakukan retensi karyawan secara baik seperti yang kita harapkan, maka kita perlu memperhatikan segala hal, mulai dari kebijakan atau peraturan yang dibuat untuk karyawan, fasilitas dan kenyamanan karyawan, serta hal-hal lainnya. Jangan sampai kita melakukan kesalahan dalam upaya retensi karyawan yang pada akhirnya akan membuat perusahaan atau restoran kita selalu kekurangan tenaga ahli atau karyawan inti.

Untuk itu, di artikel ini, kita akan belajar mengenai beberapa kesalahan dalam upaya retensi karyawan yang harus kita hindari. Berikut adalah 3 kesalahan dalam upaya retensi karyawan :


1. Memperlakukan karyawan baru secara tidak tepat
Kenyamanan adalah hal pertama yang dipikirkan orang untuk bisa bekerja dengan baik dalam waktu yang lama di sebuah perusahaan. Untuk itu, kita harus sangat memperhatikan kenyamanan karyawan dalam bekerja. Jangan sampai kita memperlakukan karyawan secara tidak tepat, misalnya saja untuk karyawan baru yang masih dalam masa training. 

Seringkali ada leader di restoran yang memberikan pekerjaan "berat" bagi karyawan baru. Sang leader mengira bahwa karyawan baru sama daya tahan dan kemampuannya dengan karyawan senior yang telah terlatih dengan baik. Hal ini adalah contoh perlakuan tidak tepat paling umum yang sering ditemukan di restoran-restoran. Akibatnya, banyak karyawan baru yang tidak tahan dan akhirnya memilih berhenti bekerja atau mengundurkan diri.

2. Memberikan ancaman kepada karyawan lain dengan kewenangan yang diberikan oleh perusahaan
Terkadang, kewenangan yang diberikan oleh perusahaan kepada seseorang tidak digunakan secara baik, bahkan ada yang menjadikan kewenangannya untuk memberhentikan karyawan sebagai sebuah ancaman untuk menakut-nakuti karyawan. Hal ini tentu saja membuat karyawan yang berada di bawahnya tidak merasa nyaman dan akhirnya memilih keluar.

3. Menyebarkan isu-isu yang meresahkan karyawan
Di manajemen, akan ada berbagai pembahasan internal yang seharusnya tidak menjadi konsumsi semua karyawan. Namun, ternyata di beberapa kasus, ada saja karyawan yang memiliki jabatan tertentu di perusahaan yang kemudian menghembuskan isu-isu yang meresahkan. Misalnya saja isu tentang mutasi karyawan, isu pemotongan gaji karyawan dan lain-lain. 

Isu-isu yang meresahkan ini kerap disikapi secara reaktif oleh beberapa karyawan yang kemudian memilih untuk keluar atau berhenti bekerja, baik karena merasa tidak nyaman atau memiliki kekhawatiran tertentu yang disebabkan oleh adanya isu-isu yang disebarkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Untuk itu, sebagai orang yang memiliki jabatan atau fungsi tugas yang besar di perusahaan, kita harus selalu menjaga secara baik hal-hal yang tidak seharusnya menjadi konsumsi karyawan, sebelum diputuskan dan disosialisasikan kepada karyawan secara resmi.

Ke-tiga hal di atas adalah kesalahan yang tak boleh kita lakukan atau kita biarkan terjadi begitu saja. Jika kesalahan-kesalahan seperti di atas masih sering dilakukan atau terjadi di lingkungan perusahaan, maka jangan heran jika angka resign atau karyawan yang mengundurkan diri bekerja akan terus tinggi. Akibatnya, perusahaan akan selalu kekurangan tenaga ahli dan selalu disibukkan dengan rekrut dan pelatihan karyawan-karyawan baru.

Demikian artikel tentang 3 kesalahan dalam upaya retensi karyawan,. Semoga bermanfaat.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda. Komentar yang berisi tautan dan hal-hal yang terkait SARA tidak akan ditampilkan.
Buka Komentar
Tutup Komentar