Skip to main content

Membangun Sistem Autopilot Bisnis Restoran Berbasis Audit Operasional

Saat memiliki hanya satu cabang atau outlet, pengelolaan restoran tidak begitu sulit. Karena ada di satu tempat, pemilik (owner) bisa langsung memberikan arahan atau instruksi dan sekaligus melakukan pengawasan secara langsung jalannya operasional restoran.

Namun semuanya berubah saat bertambahnya jumlah outlet. Owner tak lagi bisa fokus ke satu outlet dengan mengabaikan outlet lainnya. Terbatasnya waktu dan tenaga menjadi kendala.

Sementara dengan terbaginya fokus owner. sistem pengawasan mulai kendur dan berbagai penyimpangan mulai terjadi. Mulai dari penyimpangan prosedur hingga penyimpangan administrasi yang berdampak serius bagi bisnis, terutama meningkatnya keluhan pelanggan dan biaya.

Kebutuhan Membangun Sistem Autopilot

Banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam proses bisnis membutuhkan sebuah sistem pengelolaan autopilot dimana kelancaran dan ketertiban operasional tidak lagi tergantung pada satu orang atau hadir tidaknya owner di restoran.

Sistem akan berjalan melakukan pengecekan berantai dengan siklus teratur dan terus-menerus. Inilah yang disebut sebagai sistem autopilot dimana proses bisnis akan terus berjalan optimal tanpa diperlukan lagi upaya fisik owner.

Sistem Autopilot Berbasis Audit Operasional

Berbagai Standart Operating Prosedure (SOP) maupun Petunjuk Teknis (Juknis) yang telah dibuat tak akan berarti tanpa adanya pengawasan menyeluruh dan konsisten. Di sinilah perlunya sistem audit operasional yang akan memvalidasi terlaksananya berbagai SOP, Juknis, aturan dan kebijakan yang telah dibuat.

Sistem audit operasional ini bersifat mengikat karena memeriksa 4 faktor utama dalam proses bisnis restoran yaitu kualitas produk, kualitas pelayanan dan kebersihan, serta administrasi outlet.

Implementasi Telah Terbukti dan Teruji

Kami telah melakukan implementasi sistem audit operasional ini di restoran yang memiliki banyak (multi) outlet dan terbukti secara efektif meningkatkan kualitas proses bisnis dan konsistensi karyawan dalam menjalankan SOP, Juknis, aturan dan kebijakan yang ada.

Tahapan Membangun Sistem Autopilot Berbasis Audit Operasional

Secara garis besar, ada 4 tahapan yang harus dilakukan yaitu:

  1. Membuat parameter
  2. Menyusun konsep audit operasional
  3. Membentuk tim audit
  4. Melaksanakan audit
Setelah semua tahapan dilakukan dan audit mulai dilaksanakan, maka audit operasional harus dilakukan sebulan sekali selama minimal 6 bulan berturut-turut. Hal ini dilakukan untuk membentuk pola baru yang secara otomatis akan mengubah perilaku (behavior) semua karyawan.

Saat behavior baru terbentuk, maka sistem autopilot telah berhasil dibangun.

Untuk menyelesaikan semua tahapan memang tidak mudah, butuh upaya besar untuk melakukannya. Namun jangan khawatir, kami siap membantu Anda mencapainya.

Silahkan klik tombol di bawah untuk menghubungi kami:

Buka Komentar
Tutup Komentar