--> Skip to main content

3 Kesalahan Saat Mengajukan Berkas Lamaran Kerja di Restoran

Setiap hari, seorang HRD restoran menerima banyak sekali berkas lamaran kerja hingga menumpuk di meja kerjanya. Terkadang, untuk menghemat waktu, HRD secara sekilas akan membuka dan memeriksa berkas-berkas lamaran kerja yang masuk tersebut untuk dipisahkan menjadi 2 kelompok, 1 kelompok untuk berkas lamaran kerja yang dinilai berpotensi untuk menjalani proses interview, dan 1 kelompok lainnya merupakan berkas lamaran kerja yang dianggap tak bermutu dan harus segera masuk ke keranjang sampah. 

Ya, ternyata banyak berkas lamaran kerja yang harus segera dibuang ke keranjang sampah untuk menghemat ruang penyimpanan berkas dan meja kerja HRD. Selain itu, seleksi secara cepat ini dilakukan HRD untuk menghemat energinya dalam proses rekrut karyawan baru.


Dengan demikian, jika Anda berkeinginan kuat untuk melamar kerja di restoran, maka Anda harus memberikan perhatian khusus terhadap berkas lamaran kerja Anda. Jangan sampai Anda melakukan kesalahan saat mengajukan berkas lamaran kerja yang membuat berkas lamaran kerja Anda termasuk dari berkas-berkas lamaran kerja  yang akan segera dibuang ke keranjang sampah, tanpa ada kesempatan untuk mem-presentasi-kan diri Anda saat sesi interview dengan HRD restoran.

Lalu apa saja kiranya kesalahan yang bisa menyebabkan lamaran kerja kita ke sebuah restoran ditolak bahkan sebelum kita diberi kesempatan untuk interview? Berikut adalah 3 kesalahan saat mengajukan berkas lamaran kerja di restoran :

1. Tidak menyertakan nomor telefon
Ini adalah kesalahan fatal pertama. Lupa untuk menulis atau menyertakan nomor telefon atau nomor handphone di berkas lamaran kita, akan membuat HRD langsung menyisihkan berkas lamaran kerja kita untuk dibuang ke tong sampah. Tak peduli seberapa banyak pengalaman kerja yang kita tuliskan dan berapa banyak lembar surat keterangan bekerja yang kita lampirkan. Meskipun kita telah menuliskan alamat lengkap rumah kita, HRD tidak akan membuang waktunya untuk menulis surat panggilan interview seperti pada zaman dulu. 

2. Melupakan standar penampilan 
Seringkali seorang HRD menemukan pelamar kerja yang menyertakan pass photo diri di berkas lamaran kerjanya. Namun sayangnya ia melupakan standar penampilan di restoran. Misalnya saja di foto tersebut, pelamar kerja tampak memelihara kumis dan jenggot, rambut panjang dan acak-acakan dan lain-lain.

Hal ini terutama berlaku bagi pelamar kerja yang menuliskan pengalaman kerjanya di restoran sebelumnya. HRD akan menyimpulkan bahwa jika benar sang pelamar kerja pernah bekerja di sebuah restoran, maka seharusnya ia tahu dan tak mengabaikan standar penampilan, kecuali ia merupakan karyawan yang tidak bisa disiplin. Sudah bisa ditebak, HRD akan menyisihkan berkas lamaran kerja sang pelamar untuk dibuangnya ke tempat sampah.

3. Berkas lamaran tidak lengkap
Sudah selayaknya jika kita ingin agar bisa diterima bekerja, maka kita harus menyiapkan berkas lamaran kerja kita dengan sebaik-baiknya, yaitu rapi, lengkap, dan jelas.

Jika berkas lamaran kerja yang diajukan seseorang tidak lengkap, misalnya saja hanya berisi surat permohonan bekerja dan selembar fotokopi Ijazah, maka sangat mungkin, HRD restoran menganggap bahwa sang pelamar kerja tak serius melamar kerja dan tak menghargai manajemen restoran yang akan memeriksa berkas lamaran kerjanya. Jika seperti ini, berkas lamaran kerja sang pelamar sangat mungkin tidak akan pernah sampai ke tahap interview.

Beberapa hal di atas sekiranya bisa membantu pembaca Restofocus.Com untuk tidak melakukan kesalahan saat mengajukan lamaran kerja di sebuah restoran. Jika kita memberikan perhatian lebih kepada berkas lamaran kerja kita, kemungkinan besar HRD restoran juga memberi perhatian khusus kepada berkas lamaran kerja kita yang menarik perhatiannya. Selanjutnya kita memiliki kesempatan untuk menyakinkan HRD restoran di sesi interview bahwa kita bisa bekerja dengan sebaik-baiknya.

Demikian artikel tentang 3 kesalahan saat mengajukan berkas lamaran kerja di restoran. Semoga bermanfaat.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda. Komentar yang berisi tautan dan hal-hal yang terkait SARA tidak akan ditampilkan.
Buka Komentar
Tutup Komentar