--> Skip to main content

Sistem Audit di Restoran

Audit di restoran sangat penting dilakukan untuk memastikan target-target operasional berjalan dengan baik. Sifat dari audit sendiri adalah sidak atau secara tiba-tiba dengan maksud untuk memastikan pengelolah restoran seperti Manager atau Supervisor benar-benar konsisten terhadap fungsi dan tugasnya kapan pun.

Ada beberapa audit yang bisa dilakukan dalam ruang lingkup restoran. Sistem audit di restoran yang bisa dijalankan diantaranya adalah sebagai berikut :


1. Audit kebersihan (cleanlines audit)
Audit ini dijalankan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kebersihan restoran baik dari tempat (halaman parkir, dinning hall, mushollah, kitchen, tangga, mess karyawan) dan kebersihan alat saji (piring, gelas, sendok, dan lainnya).

2. Audit kualitas menu (Product quality audit)
Dijalankan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas menu makanan dan minuman serta penghitungan berapa banyak bahan baku yang masuk, menu yang terjual, dan stock sisa bahan baku yang ada

3. Audit pelayanan (Service audit)
Audit service dijalankan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan dan standar service seperti standar penampilan waiter, teknik membawa nampan, teknik menyajikan pesanan di atas meja tamu, etika service, dan keseluruhan alur pelayanan.

4. Audit kedisiplinan (Dicipline audit)
Dijalankan untuk memastikan bahwa seluruh aturan yang telah ditetapkan berjalan dengan baik, mulai dari aturan absen, aturan waktu buka dan tutup restoran, aturan jam cuci kasir, dan aturan lainnya yang telah ditetapkan.

5. Audit administrasi (Administration audit)
Audit administrasi dijalankan untuk memastikan tertib administrasi berjalan dengan baik seperti kelengkapan bon atau nota pengeluaran, buku pesanan, buku gudang, buku free, buku retur supplier dan lainnya.

Kelima kategori atau jenis audit restoran di atas sangat baik dijalankan setiap bulan dengan pemberian punishment atau sanksi bagi yang mendapat penilaian audit terendah dan dan reward atau penghargaan bagi yang mendapat nilai audit tertinggi. Punishment bisa berupa demosi atau penurunan jabatan bagi manager atau supervisor jika diperlukan. Untuk reward bisa berupa pemberian uang tunai, sertifikat penghargaan, dan promosi jabatan.

Tujuan dari dilakukannya sistem audit di restoran adalah tercapainya target operasional yang kemudian menjadi budaya kerja karyawan restoran.

Demikian artikel tentang sistem audit di restoran. Semoga bermanfaat.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda. Komentar yang berisi tautan dan hal-hal yang terkait SARA tidak akan ditampilkan.
Buka Komentar
Tutup Komentar